Prolog
Ini adalah pesta malam ulang tahun salah satu
sekolah di kota enola, ya sekolah itu adalah sekolahku. Sekarang ini setelah
kelasku menampilkan sebuah drama di panggung yang meriah ini, aku sudah
berhadapan dengan seorang perempuan, ya dia teman sekelasku. Aku mengajukan
sebuah permintaan kepadanya, yang entah mengapa tindakanku ini menarik mata
seluruh pengunjung pesta malam ulang tahun sekolahku ini. Lalu ia mengatakan
sesuatu...
....aku
tidak menolaknya...” Katanya padaku, selagi angin menghembuskan rambutnya yang
panjang itu serta lampu lampu panggung itu tepat mengarah di belakang tubuhnya,
membuat ia terlihat seperti siluet, dan ia nampak sangat cantik. Ya...
Sangatlah cantik, dia adalah wanita yang tercantik dan akan menjadi yang
tercantik selamanya dalam hidupku.
Ah...
Akhirnya ia menerima permintaanku. Sungguh! Sungguh malam yang sempurna!. Aku
berhasil melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik di panggung malam ini,
dilengkapi pula dengan tindakannya yang menerima permintaanku. Mungkin ini
adalah hadiah dari ulang tahunku. Hadiah dari tuhan, entah di dunia ini ada
atau tidak. Aku hanya ingin bersyukur, bersyukur dan bersyukur serta lega.
“Hei
...” Ia menyadarkanku dari lamunanku.
“Ah,
Terima kasih ya...” kataku kepadanya diikuti dengan senyum tertulusku.
.....
1. My Story
Samar samar, aku mengimajinasikan diriku berada di tempat
yang tak asing lagi. Begitu samar, samar dan samar. Ah iya, aku mulai ingat.
Kalau tak salah, aku berdiri di lapangan junior
school ku. Lambat
laun Imajinasiku ini semakin lama semakin nyata. Sekarang aku merasakan adanya
angin sepoi sepoi menerpaku, ditambah hangatnya terik matahari yang memelukku.
Inilah suasana kotaku, kota enola ku. Kota yang terletak di kaki gunung
ini menjadikan kota ini nan sejuk, begitu nyaman dan bersahaja di tubuhku ini.
“Ini adalah ceritaku” Itulah kata yang pertama kali
terpintas dalam pikiranku.
Lalu, aku pun melihat sekelilingku. Ada banyak teman
sebayaku yang bermain main sendiri, ada yang bermainbentengan, sepak
bola, bulu tangkis dan sebagainya. Ah iya, aku ingat lagi. Ini adalah hari
classmeeting ku dulu. Lalu, mengapa aku hanya berdiri dan terdiam menikmati
pemandangan disekitarku ini ? mengapa aku tidak bermain dengan teman teman ku
?. Tiba tiba ada angin kencang datang, menerbangkan daun daun yang tadinya
berserakan, mengenai kakiku, dan membuatku melihat kearah kakiku.
Bunga? Mengapa aku membawa sepetik bunga ? Bunga yang
berwarna merah, dengan mahkota yang sangatlah indah. Namun di tangkainya ada
duri duri yang tajam. Bunga Mawar, Bunga yang menjadi simbol untuk pengungkapan
cinta kepada seseorang. Lantas, siapa yang akan aku ungkapkan rasa cintaku ?.
Aku pun melihat kedepan, berdiri sesosok gadis yang bisa
kubilang sangatlah sesuatu ! Tingginya mungkin sekitar 145 sampai 149 cm bisa
dibilang dia adalah loli ? Dia juga mempunyai wajah yang cantik, emm bukan,
bukan cantik, melainkan imut, sangatlah imut. Matanya yang besar dan berwarna
biru. Pipinya yang tembem dan kemerah merahan seakan memintaku untuk
mencubitnya. Bibirnya yang tebal dan dihiasi dengan lipstick. Rambut merah muda
nya yang twintail dengan dihiasi pita berwarna merahnya. Dilengkapi dengan
seragam junior
schoolnya yang tertulis nama Marina O. Eryna. Hmm, Marina O. Eryna
adalah nama yang tak asing bagiku, bahkan aku tahu artinya. Seingatku Marina
itu artinya adalah “perawan” dan Eryna yang berarti “Cantik”. Ah, mengapa aku
bisa tau ? apakah aku sangat mengenalnya? Oh iya bila nama nya di singkat per
kata menghasilkan M.O.E, Ya dia adalah si M.O.E. Nama yang sangat tak asing
lagi, Nama gadis yang selalu kusukai selama 2 tahun di junior schoolku ini.
Tiba tiba suasana kembali menjadi samar samar, sekarang aku
dapat melihat M.O.E dari samping, dan ada seseorang di depannya. Orang itu adalah
aku, aku terlihat sangat gugup. Dengan tangan yang gemetaran, aku memberikan
bunga mawar ini untuknya.
“Mmm… Sebenarnya aku selama ini memendam rasa sama kamu”
Ucapku untuknya. aku terlihat sangat gugup, sangat sangatlah gugup.
“Ini adalah cerita romantisku ?” aku pun penasaran.
“Sebenarnya, selama ini aku suka kamu, maukah kamu jadi
pacarku ?” ucapku.
Angin kencang pun kembali menerpa kami berdua. Teman teman
sebayaku yang semula bermain, semua menjadi melihat kearah kami berdua. Tatapan
mereka yang sangat tajam membuat suasana ini menjadi tidaklah nyaman lagi. Ya,
kali ini aku benar benar gugup. Seakan akan semuanya menolakku untuk melakukan
hal ini.
“Ah ya, Ini adalah cerita” gumamku
“Tidak mas, aku itu masih imut imut, gamau mikirin pacaran
dulu. Emang kamu pedofil (penyuka anak kecil) apa ? aku masih baru mau naik
kelas sembilan mas, eh mas ini tembakan mas yang ke berapa kali sih ?” dia
ngomel ngomel dengan wajahnya yang sok imut, membuatku hilang selera dengannya.
“It’s my first confession kok dek moe, tenang aja aku rapopo. Btw, aku seangkatanmu dek”
aku pun terlihat senyum meng-iya kan pendapat si moe itu. Meski sepertinya,
dalam lubuk hatiku saat itu. Itu adalah masa yang paling jleb. Sakitnya itu didalem.
“Ya ini adalah awal dari cerita kehidupan cintaku di dunia
ini, ceritaku yang dihiasi tawa, sedih, cinta, kebebasan, mencari jati diri,
dan cerita yang dipenuhi oleh kebodohan. Inilah ceritaku”
-----------Masih part 1 , kalau bisa saya lanjutkan, ya saya lanjutkan------------
Terima kasih :)
Terima kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar